Mozilla akhirnya melempar Firefox 3.5 pada Selasa (30/6) siang lalu. Web browser versi terbaru berlambang rubah oranye itu mengusung pembaruan yang telah ditunggu lama, dalam tenggat yang mereka buat sendiri.
Kini versi final Firefox 3.5 telah ditayangkan dan dapat diunduh di situs resmi Mozilla . Begitu dilepas, browser versi terbaru Mozilla itu telah diunduh hingga 2 juta kali, dengan rata-rata 30 hingga 60 kali download per detik! Jumlah itu memecahkan rekor dowload Safari 4 milik Apple.
Kira-kira tengah hari waktu Pasifik, direktur Firefox, Mike Beltzner mengatakan satu juta kopi Firefox 3.5 telah didownload dengan rata-rata 80 kali unduh setiap detik. "Kami tidak mencapai angka besar kali ini," ujar Mike
"Namun sepertinya kita tidak terpaut jauh dengan angka Hari Download sebelumnya," ujar Mike. Tahun lalu, Mozilla mengatakan lebih dari 8,3 juta kopi Firefox 3.0 telah diunduh dalam waktu 24 jam begitu browser tersebut dilepas. Kondisi itu juga akibat promosi agresif Download Day, oleh Mozilla yang berambisi memasukkan rekor tersebut ke Guinness World Records.
Lalu bagaimana soal kinerja web browser terbaru Mozilla itu? Sebuah situs online majalah Wired yang khusus mengupas persoalan IT berbasis di Amerika merekomendasikan setiap netter untuk mengunduh browser tersebut begitu tersedia? Berikut alasan yang mereka paparkan.
Sebuah browser baru untuk web baru
Banyak yang telah berubah sejak Firefox 3 mendobrak layar komputer, munculnya persaingan ketat. Paling signifikan adalah kehadiran Google Chrome yang hadir September 2008, membawa berbagai suport untuk teknologi web terbaru
Malah hal-hal macam akses data offline, kesadaran tentang lokasi di bumi dalam google map, dan fitur pemutar video dan audio yang dulu hanya fitur glamor, menjadi fitur-fitur yang menyorot kelebihan Chrome.
Chrome juga keluar dengan kecepatan ekstrem dan meningkatkan persaingan ramah di kalangan pembuat browser untuk meningkatkan kecepatan aplikasi mereka. Versi terakahir Safari dan Opera juga menunjukkan peningkatan kecepatan besar.
Alasan browser semakin cepat karena website tumbuh semakin kompleks. Bukan hanya jaringan sosial dan situs-sharing yang bertanggung jawab atas kondisi itu, produktifitas aplikasi seperti email, kalender dan office juga berperan besar.
Lalu Firefox, meski belum genap berusia setahun dari versi terdahulu, ia melakukan pengejaran banyak hal. Versi 3.5 itu menjembatani celah dengan kemampuan yang layak diacungi jempol.
Kecepatan
Firefox memiliki banyak fitur baru yang membuat upaya pembaruan mereka tak sia-sia. Namun alasan utama ia layak dipilih adalah kecepatan masif yang dimiliki. Mozilla menglaim Firefox 3.5 dua kali lebih cepat ketimbang pendahulunya.
Mungkin tak semua situs yang mengulas mendukung klaim tersebut, sebab berdasar pengujian, Chrome dan Safari masih sedikit lebih cepat ketimbang Firefox. Namun anda dapat mengenali perubahan kecepatan besar ketika membuka situs-situs berat kaya JavaScript seperti Gmail.
Performa lebih cepat itu hasil dari mesin baru berlabel TraceMonkey JavaScript Engine. Menurut pakar rekayasa teknik Mozilla VP, Mike Shaver, alat baru di TraceMonkey memungkinkan kode JavaScript mengarsir setiap titik dari kode asli.
Artinya peningkatan kecepatan tidak hanya terjadi di aplikasi web. TraceMonkey juga meningkatkan performa add-on, karena extension dan tool-tool dalam Firefox juga ditulis dalam JavaScript.
Namun Firefox 3.5 bukan hanya JavaScript saja. Satu hal penting pula untuk dicatat, kecepatan bukan satu-satunya kriteria menilai browser yang bagus.
Banyak perubahan lain di versi terbaru Gecko, mesin arsir yang mengemudikan Firefox. Peningkatan itu mempercepat waktu page load (menampilkan halaman) dan membuat Firefox 3.5 mampu mengambil keuntungan dari kode terbaru yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi web generasi terbaru tersebut.
Kehadiran HTML 5
Meski versi ini tidak benar-benar diselesaikan hingga paling awal tahun depan, spesifikasi HTML 5--versi terbaru bahasa penulisan website--sudah diterapkan oleh browser-browser terkini. Versi itu pula yang membuat browser milik Mozilla semakin cepat dengan dukungan kemampuan yang dimiliki HTML 5.
HTML 5 yang mendukung Firefox 3.5 dapat memutar video dan audio yang ditempelkan dalam sebuah situs tanpa membutuhkan lagi plug-in Flash. Kini, hampir semua pemutar audio dan video di dalam web membutuhka plug-in Flash Player milik Adobe.
Jadi meski plug-in tersebut dapat didowload bebas, Mozilla berpikir terlalu membatasi untuk meminta plug-in demi menonton video dan mendengarkan lagu. Sehingga mereka pun telah menyertakan kemampuan tersebut langsung di dalam browser. Kini penerbit web dapat menayangkan video mereka di halam situs mereka seperti yang mereka inginkan, maupun grafik-grafik lain dan mereka akan terputar dengan mulus menggunakan Firefox 3.5--tanpa perlu plug-in.
Gambar di samping menunjukkan Firefox 3.5 dalam komputer Mac desktop, memainkan video yang dikodekan dalam format Ogg Theora. Anda dapat menonton video tanpa membutuhkan mengunduh plug-in jika memiliki Firefox versi terbaru itu.
Direktur Firefox, Mozilla, Mike Beltzner mengatakan kepada Webmonkey, ia berharap untuk dapat melihat teknologi tersebut, yang dijalankan dengan teknologi open-source bernama Ogg. Teknologi menggantikan dengan pas plug-in dari Adobe Flash dan Microsoft Silverlight. "Enam tahun mulai dari sekarang, Saya pikir saya akan melihat video Ogg mengambil alih seperti halnya PNG mengambil alih GIF," ujarnya.
Tak hanya itu, browser baru tersebut juga mendukung penyimpanan data offline dan elemen untuk menggambar grafik vektor dan animasi. Ada pula beberapa pilihan CSS baru yang mengijinkan desainer menciptakan teks dengan bayangan dan menggambar border image (pembatas imej).
Mungkin anda tidak sesering menjalankan aplikasi menggunakan HTML 5 seperti saat ini, dan Firefox juga bukan satu-satunya. Google telah mengembangkan aplikasi web canggih yang mengandalkan HTML 5. Opera dan Apple juga mendongkrak web mereka, Safari 5 dan Opera 10 dengan HTML 5. Lalu apa kelebihan Firefox 3.5 jika semua menggunakan?
Mungkin bagian paling nyata dari dukungan HTML 5 terhadap Firefox 3.5 (meski hampir setiap orang tidak menyadari) adalah tambahan 'web workers'. Itu adalah fitur yang membuat Firefox mampu menjalankan tugas resources-intensive di latar belakang.
Geo-awareness (kemampuan memindai lokasi)
Pada situs yang semakin bersiap sosial posisi anda menjadi hampir sama pentingnya seperti siapa anda, dan apa yang anda lakukan saat itu. Dengan sebuah aplikasi web dalam Firefox 3.5, anda dapat mengetahui posisi anda, cukup minta Firefox. Kemampuan geolokasi Firefox merupakan opsi yang bisa anda tentukan.
Itu artinya developer dapat menyajikan hasil pencarian lokal yang lebih akurat atau fungsi-fungsi geo-aware lain tanpa harus menginstal software khusus atau memasukkan data secara manual seperti mengetikkan kode pos.
Google dan Mozilla berkolaborasi untuk fitur yang satu ini, kode di balik browser akan menggunakan layanan Lokasi Google sebagai penyaji lokasi tetap browser Firefox 3.5. Ini merupakan layanan web serupa yang menjalankan semua aplikasi geolokasi-Google termasuk Google Latitude dan pencarian lokasi di Google Toolbar.
Isu Privasi dan pencarian terhadap Steroid
Firefox 3.0 mengenalkan pada dunia "Awesombar", fitur yang mengubah URL yang ditutup kedalam pencarian history dan bookmark yang penuh daya. Faktanya, gagasan itu dianggap wajib, hingga browser Chrome meluncurkan fitur yang sangat serupa.
Privasi. Firefox 3.5 mengusung pencarian bermoda yang lebih privat, sehingga menghalangi informasi yang dikumpulkan begitu anda mengunjungi situs-situs. Ketika anda berselancar dalam moda browsing privat, cookies akan ditolak, namun URL tetap tersimpan dalam history browser, bentuk-bentuk tidak terisi otomatis dan cache halaman tidak tersimpan. Hasilnya sesi browsing anda--dari sudut pandang pengguna--seperti tidak pernah dilakukan.
Itu tanda jika Firefox benar-benar memperhatiakan persaingan. Chrome, IE8 dan Safari semua memiliki fitur tersebut. Meski kadang dilabeli sebagai "moda porno", seting privasi itu sangat berguna dalam PC publik, seperti di kafe internet. Selama PC tersebut menggunakan browser yang menggunakan mode privat, anda tak perlu cemas menutupi jejak anda setelah fakta.
Perubahan-perubahan kecil yang ramah
Di antara fitur-fitur baru yang mudah dikenali ada sistem recovery crash yang sangat meningkat. Fitur itu lebih canggih ketimbang kotak dialog “restore/don’t restore”.
Firefox 3.5 akan membuat anda selektif memilih windows dan tab mana yang di-restore setelah terjadi crash. Bahkan anda dapat melakukan drag (menggeser) tab pada windows browser yang terbuka, untuk membentuk windows baru( gambar di samping). Memang tidak semanis fitur pemisahan tab milik Chrome, namun Mozilla mengatakan itu adalah pekerjaan rumah untuk rilis Firefox berikut.Fitur lain yang mudah dioperasikan adalah kemampuan menampilkan lagi window yang tidak sengaja tertutup oleh pengguna. Selama ini Firefox telah menawarkan fitur tersebut, namun sebatas menampilkan lagi tab yang tertutup. Sementara Firefox 3.5 menawarkan lebih, melakukan recovering dari kesalahan klik mouse yang menutup seluruh window anda.Kesimpulan, Firefox 3.5 terasa segelombang dengan apa yang pengguna harapkan dari perilaku aplikasi web kekinian; cepat, lebih pintar, lebih bermanfaat. Tentu saja cerita tidak berakhir di sini, toh kompetitor Firefox juga tak mengakhiri laju mereka.Mozilla kini tengah menyiapkan untuk rilis berikut (nomor versi masih di awang-awang), yang bila sesuai rencana, akan menawarkan tab terpisah untuk menghindari crash aplikasi, integrasi dengan add-on Ubiquity ke dalam Awesome bar, dan tentu saja peningkatan lebih untuk HTML 5.(http://www.republika.co.id)